"Gundul gundul pacul
Gelelengan
Nyunggi nyunggi wakul
Gelelengan
Wakul Glimpang Segane
Dadi Sak Latar"
Lagunya very simple tapi punya makna yang dalem banget. Cocok banget buat para pemimpin dan calon pemimpin.
Teringat ketika masih berumur 4 tahun. Aku bermain dengan anak sebayaku di rumah nenek. Mereka memainkan permainan yang punya lagu seperti yang di atas. Saya kira lagu ini gak punya arti hanya sekedar lagu laguan biasa. Tapi ternyata lagu ini punya makna yang dalam banget. Di bumbui filosofi filosofi politik membuat makna lagu ini semakin lengkap dan mak nyuss.. Langsung aja lihat lagunya di bawah sini..
Lagu ini konon katanya dikarang oleh salah seorang ulama Wali Songo. Dia dikenal dengan lagu lagunya yang sering digunakan untuk media dakwah. Pasti kalian sudah bisa menjawabnya kan? Ya, Sunan Kalijaga dengan teman temannya saat remaja mengarang lagu ini.Langsung aja deh pindah ke liriknya..
Gundul pacul memiliki makna kepala yang plontos, tidak berambut.
Sedangkan rambut sering dikatakan sebagai mahkota kepala atau kehormatan dari satu kepala sehingga terkadang kalau kita pegang rambut atau kepala orang lain pasti dia bilang, "Eh gak sopan banget sih jadi orang,". Jadi gundul dalam lirik ini bisa diartikan sebagai kehormatan tanpa mahkota.
Pacul atau yang dalam bahasa Indonesia disebut cangkul yaitu alat yang digunakan oleh petani pada umumnya. Terkadang juga cangkul menjadi lambang kerendahan atau kawula rendah (masyarakat golongan rendah).
Gundul Pacul memiliki makna bahwa seorang pemimpin tidak harus memiliki mahkota atau jabatan tinggi dan dihormati orang lain. Tetapi, seorang pemipin harus membawa pacul. Berusaha dengan tenaganya sendiri untuk menyejahterakan masyarakat atau rakyatnya.
Orang jawa mengatakan pacul itu Papat Kang Ucul (4 yang lepas). Kepala selain memiliki gundulnya juga memiliki 4 hal yaitu mata, hidung, mulut, dan telinga. Empat yang di maksud dalam kata pacul.
Seorang pemipin harus memiliki 4 hal ini untuk:
1. Mata digunakan untuk melihat yang di bawah atau kesulitan rakyat/masyarakat.
2. Telinga digunakan untuk mendengar nasehat atau segala sesuatu yang baik.
3. Hidung digunakan untuk mencium wewangian kebaikan.
4. Mulut digunakan untuk berkata yang benar dan yang adil.
Apabila keempat hal itu lepas dari seorang pemimpin maka hilanglah kehormatannya. Yang mengakibatkan sifat sifat berikut:
1. Gembelengan artinya besar kepala, congkak, sombong sikap, dan sombong hati.
Nyunggi nyunggi wakul artinya memikul bakul atau tempat nasi. Gak kalah bagus maknanya, memikul amanah yang besar. Kalalu disandingkan dengan gundul maka memiliki makna "Apabila seorang yang berkepala besar memikul amanah yang besar maka..."
2. Wakul Glimpang artinya bakul nasi tumpah. Memiliki makna berkelanjutan dari lirik lagu sebelumnya "...amanah itu akan dijatuhkan sia sia oleh orang yang hatinya sombong itu."
3. Segane dadi sak latar artinya nasinya jatuh berantakkan memliki makna berantakan sia sia karena amanah yang dipermainkan itu.
Hikmahnya seorang pemimpin harus selalu ada di tengah masyarakat agar bisa tahu dan merasakan yang dirasakan masyarakat. Lalu, seorang pemimpin harus melakukan 4 hal yang positif tadi kalau gak yah jadi 3 hal yang negatif tadi.
Ya semoga jadi pelajaran buat para pemimpin dan calon pemipin. :)
thanks to: http://pulsk.com/71947/Filosofis-Dari-Lagu-Gundul-Pacul
0 komentar:
Posting Komentar